Gambar 1

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Gambar 2

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Gambar 3

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Gambar 4

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Gambar 5

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 03 Januari 2015

Yang Harus Anda Tau Jika Telapak Tangan Sering Berkeringat

Telapak tangan yang mengeluarkan keringat berlebih seringkali menyebabkan orang merasa gelisah. Betapa tidak, banyak artikel dan anggapan umum dari banyak orang yang mengaitkan telapak tangan (yang sering) basah oleh keringat dengan penyakit-penyakit berbahaya seperti jantung atau ginjal.

Selain kekhawatiran terkait penyakit tertentu, telapak tangan dengan keringat berlebih juga cukup mengganggu seseorang, misalnya bagi pelajar yang harus menggunakan tangannya untuk mencatat dan mengerjakan tugas di buku. Dengan tangan yang basah, kenyamanan dan kelancaran kegiatan mereka dapat terganggu.

Ada apa dengan telapak tangan berkeringat?

Keluhan mengenai telapak tangan yang berkeringat bisa bervariasi; mulai dari yang biasa saja; dalam artian, keringat yang keluar tidak begitu banyak; hingga mereka yang telapak tangannya berkeringat banyak dengan frekuensi yang sering.

Pada kenyatannya, kondisi semacam ini memang bisa berbeda-beda tergantung pada penyebabnya. Dalam beberapa kasus, telapak tangan berkeringat menandakan adanya masalah di organ-organ tertentu di dalam tubuh.

Namun, di pada kasus lainnya, gejala ini tergolong normal, hanya merupakan respon normal dari tubuh seseorang.

Masalah jantung
Jantung yang bermasalah memang menjadi salah satu penyebab kuat yang menimbulkan keringat berlebih di telapak tangan. Indikasi dari adanya penyakit jantung ini terlihat dengan munculnya keringat dalam jumlah banyak, beberapa bahkan hingga menetes.

Kelenjar keringat dengan produksi berlebih
Selain penyakit jantung, telapak tangan berkeringat juga dapat menandai adanya jaringan keringat yang memproduksi keringat dengan jumlah yang lebih dari normal.

Produksi berlebih ini diakibatkan oleh beberapa kondisi, antara lain pengaruh kondisi psikologis. Kebanyakan orang mengalaminya di saat mereka mengalami ketakutan yang sangat, stress, atau sakit. Selain psikologis, dampak neurologis pun bisa memicu kelenjar keringat untuk memproduksi keringat lebih banyak dari biasanya.

Kelebihan hormone tiroid (hipertiroid)
Jumlah hormone tiroid yang berlebih pun dapat mengakibatkan munculnya keringat berlebihan pada telapak tangan juga kaki. Namun, kondisi ini biasanya diikuti dengan gekala lain; seperti seringnya seseorang berada pada kondisi gemetara, jantung sering berdebar, buang air besar lebih sering dari biasanya, bola mata terlihat lebih menonjol, serta kelainan lainnya. Jika gejala-gejala tidak muncul, bisa jadi telapak tangan berlebih hanyalah reaksi normal tubuh yang tidak perlu dikhawatirkan.

Mengatasi telapak tangan berkeringat

Jika anda memiliki pengalaman dengan telapak tangan berkeringat yang terlihat tidak normal dibandingkan dengan orang lain, tidak ada salahnya anda waspada. Ada baiknya anda memeriksakan diri untuk mengetahui penyebabnya.

Mencari tahu tentang penyebab telapak tangan berkeringat adalah hal pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan penanganan tertentu. Selain memeriksakan diri ke dokter, anda pun dapat mengamati peristiwa tersebut: terjadi terus menerus atau sekali-kali.

Jika telapak tangan anda berkeringat hanya di saat-saat tertentu; misalnya saat anda stres, kemungkinan besar keadaan tersebut adalah respon normal dari tubuh anda.

sumber: perempuan.com

Mengenal Penyakit Stroke dan 7 Gejalanya

Stroke merupakan penyakit penyebab kematian terbesar di dunia selain jantung dan kanker. Di Indonesia, penyakit stroke menduduki peringkat pertama atas kecacatan yang ditimbulkannya. Dari hasil penelitian, satu di antara enam orang di dunia menderita penyakit stroke. Namun, masih banyak orang yang belum mengenal dan menyadari bahaya penyakit “silent killer” ini. Tak heran, karena stroke memang tidak memiliki gejala spesifik meskipun level keparahannya telah mencapai 90%.

Apa itu stroke?

Stroke adalah suatu kondisi medis serius yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, cacat jangka panjang, bahkan kematian. Stroke dapat terjadi karena dua (2) hal, yaitu karena terjadinya penyumbatan aliran darah yang kaya oksigen ke otak dan adanya pendarahan di otak. Kedua kasus ini dapat mengakibatkan kematian sel-sel otak dan dapat meninggalkan kerusakan sel-sel otak secara permanen.


Jenis-jenis stroke

Ada dua (2) jenis stroke. Pertama, dan yang lebih umum terjadi adalah stroke iskemik. Stroke iskemik disebabkan karena penyumbatan pembuluh darah arteri yang memasok darah kaya oksigen ke otak. Penyumbatan aliran darah ke otak ini dapat terjadi karena adanya bekuan / gumpalan darah.

Terkait stroke iskemik, anda perlu mengenal istilah Transient Ischemic Attack (TIA) yang juga dikenal sebagai “mini-stroke”. TIA berlangsung dalam waktu singkat dan hanya sebagian aliran darah ke otak yang tersumbat.  Karena sifatnya yang singkat dan parsial tersebut, TIA biasanya menyebabkan kerusakan sel otak namun tidak permanen. Meskipun secara teknis TIA bukanlah stroke, secara signifikan TIA dapat meningkatkan kemungkinan Anda akan menderita stroke.

Jenis kedua adalah stroke hemoragik. Stroke hemoragik terjadi karena pembuluh arteri di otak pecah sehingga menyebabkan terjadi pendarahan. Pendarahan tersebut  dapat merusak sel-sel otak karena adanya tekanan darah yang berlebih pada otak. Dua (2) penyebab paling umum dari stroke hemoragik adalah aneurisma (pelebaran abnormal pembuluh darah karena kondisi dinding pembuluh darah yang lemah) dan tekanan darah tinggi / hipertensi.


7 tanda dan gejala stroke

Meskipun tidak memiliki gejala yang spesifik, Anda perlu waspadai tujuh (7) gejala umum stroke berikut ini :

1. kelemahan mendadak
2. gangguan penglihatan : penglihatan kabur, penglihatan menghitam, atau penglihatan ganda
3. hilang kesadaran
4. kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki (terutama jika itu hanya pada satu sisi tubuh)
5. kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
6. kesulitan berjalan karena mengalami pusing, hilang keseimbangan, atau hilang koordinasi
7. sakit kepala mendadak, apalagi disertai dengan muntah atau pusing.


Faktor resiko stroke

Beberapa kondisi kesehatan berikut dapat meningkatkan resiko Anda terserang stroke

a. Penderita obesitas
b. Penderita diabetes
c. Penderita hipertensi
d. Orang dengan atau riwayat keluarga penyakit jantung
e. Orang yang telah mengalami TIA
f. Orang dengan riwayat keluarga stroke atau TIA
g. Perokok
h. Peminum alkohol atau pengguna obat-obatan terlarang
i. Usia yang semakin tua
j. Orang di bawah stres yang tinggi atau tertekan
k. Orang dengan aktivitas fisik minimal
l. Orang dengan gangguan napas saat tidur (mengorok)


Penting untuk diingat, bahwa keterlambatan penanganan stroke dapat menyebabkan kerusakan otak dan cacat permanen. Deteksi dini dan penanganan segera dapat membantu mencegah serta mengurangi terjadinya stroke secara signifikan. 


Sumber : justnaturallyhealthy.com 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More